PERUBAHAN BUDAYA CIUM TANGAN PADA ORANGTUA YANG MULAI HILANG DI INDONESIA
Untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
Dosen Pembimbing : Edi Fakhri
Disusun oleh :
Andriawan Fauzi
50416824
1IA24
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI JURUSAN
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Perubahan Budaya Cium Tangan Pada Orangtua. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Atas
dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Bapak
Edi Fakhri , selaku Dosen Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, yang membimbing kami
di mata kuliah softskill ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Bekasi, 21 Juli 2017
Andriawan Fauzi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Definisi Kebudayaan.................................................................................................
2
B. Dampak Perubahan Kebudayaan ............................................................................. 3
C. Studi Kasus ............................................................................................................... 4
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 5
B. Saran ......................................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pada
zaman sekarang sudah banyak hal yang membuat kita lupa bagaimana caranya
menghormati orangtua. Mungkin sepintas terdengar simple jika kita melakukan cium tangan atau salim terhadap orangtua
baik kandung maupun tidak di Indonesia. Namun dengan cara yang sesederhana itu,
masyarakat Indonesia sudah menjadikannya budaya turun temurun yang dipakai
untuk menghormati orangtua. Karena dengan cium tangan atau salim, tidak hanya
menunjukkan rasa cinta kita terhadap orangtua, tetapi juga bisa untuk
menunjukkan rasa hormat dan terima kasih serta perilaku sopan santun kita
terhadap orangtua.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi
Kebudayaan
2. Dampak
Perubahan Kebudayaan
3. Hilangnya
Rasa Hormat Pada Orang Tua
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah
ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kepada pentingnya
menunjukkan rasa cinta serta rasa hormat kepada orangtua dari cara yang paling
sederhana yaitu cium tangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kebudayaan
Kata
"kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu "buddayah"
yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi" yang berarti budi atau
akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang bersangkutan dengan budi
atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan
karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup
pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan
kebiasaan.
Pengertian
Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture. merupakan suatu istilah yang
relatif baru karena istilah culture sendiri dalam bahasa inggris baru muncul
pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun 1843 para ahli antropologi
memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah, usaha bercocok tanam,
sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture dan holticulture. Hal ini bisa
kita mengerti karena istilah culture berasal dari bahasa Latin colere yang
berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian. Pada arti kiasan kata itu
juga berarti "pembentukan dan pemurnian jiwa". Seorang antropolog
lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New
York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan
bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
B. Dampak Perubahan Kebudayaan.
Dampak perubahan budaya terhadap kehidupan masyarakat
dapat bersifat positif ataupun negatif. Dampak positif perubahan budaya, antara
lain sebagai berikut :
·
Masyarakat yang
pendidikannya maju makin kritis pola berpikirnya.
·
Masyarakat yang
berpikir rasional akan menjauhi hal-hal yang bersifat irasional.
·
Bentuk-bentuk
peralatan-peralatan hidup manusia yang semakin membantu memudahkan kehidupan
manusia.
·
Meningkatnya taraf
hidup masyarakat.
·
Lebih banyak
barang dan jasa yang tersedia.
·
Memungkinkan
seseorang untuk memikirkan hal yang bersifat perikemanusiaan.
·
Perubahan budaya
pertanian subsisten menjadi sistem intensifikasi pertanian yang menghasilkan
swasembada pangan.
·
Dalam bidang
industri terjadi proses perkembangan yang pesat baik yang menyangkut mutu
maupun jumlah.
·
Di bidang
teknologi terjadi proses perkembangan berupa terjadinya alih teknologi.
·
Masyarakat merasa
terdorong berusaha meningkatkan kemampuannya sehingga dapat berperan serta dalam
pembangunan.
Sedangkan Dampak negatif perubahan budaya adalah
sebagai berikut :
·
Bentuk kesenian
tradisional semakin terdesak oleh kesenian modern.
·
Bentuk peralatan
tradisional semakin terdesak oleh peralatan modern.
·
Kerja fisik
manusia semakin berkurang karena diganti dengan mesin.
·
Lahirnya sikap
individualistis, materialisme, dan sikap hidup mewah dalam kehidupan sosial,
terutama bagi masyarakat yang sukses dalam bidang ekonomi.
·
Semakin pudarnya
prinsip-prinsip kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat.
·
Hilangnya
nilai-nilai hidup rohaniah.
·
Timbulnya
keresahan sosial karena adanya pencemaran lingkungan hidup.
C.
Studi Kasus
Pada makalah ini, penulis mengambil studi kasus paling
sederhana di Indonesia terkait dengan pembahasan perubahan budaya, yaitu cium
tangan atau salim. Di era yang modern sekarang, banyak kesadaran masyrakat yang
berkurang untuk menunjukkan rasa cinta serta rasa hormat kepada orangtua. Padahal,
orangtua sudah membesarkan kita dengan susah payah, dengan harapan bahwa
anaknya akan menjadi seseorang yang sukses kelak nanti. Mungkin banyak dari
kita yang masih berfikiran untuk membahagiakan orangtua perlu material yang
mewah, atau hadiah yang terkesan megah dan bisa dikenang. Namun, sebenarnya
orangtua hanya mengharapkan hal yang sederhana untuk membuat mereka bahagia,
yaitu dengan menunjukan atau bilang secara langsung kalau anak mereka mencintai
serta berterima kasih kepada mereka. Di Indonesia, hal yang paling sederhana
untuk menunjukkannya ialah dengan cium tangan. Mulai dari pagi sebelum
berangkat aktifitas hingga pulang kerumah, budaya ini sering digunakan dan
tanpa sadar sudah menjadi kebiasaan yang mendasari perilaku sopan santun
masyarakat Indonesia. Kebanyakan anak sekarang terlalu menyepelekan hal ini
sekarang, pergaulan yang serba modern membuat mereka lupa bahwa orang tua lebih
berharga ketimbang pergaulan. Sebagian besar tertutupi dengan rasa gengsi
ataupun malu untuk sekedar salim kepada orang tua. Padahal dampaknya sungguh
positif, karena dengan hanya cium tangan kita bisa mempererat hubungan antara orang
tua dan anak, dan menjadikan kebudayaan yang positif ini menjadi citra yang
positif juga bagi Indonesia yang terkenal dengan keramah tamahannya serta sopan
santunnya yang tinggi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
SARAN
Biasakan untuk melakukan cium tangan atau
salim sebelum berangkat beraktifitas atau sekedar izin, sampai pulang lagi
kerumah. Tidak perlu barang mewah untuk menunjukkan rasa sayang kepada orang
tua, karena hal kecil seperti cium tangan saja sudah menunjukkan bahwa kita
sebagai anak sungguh mencintai kedua orang tua kita.
Komentar
Posting Komentar