Pengembangan Rencana Bisnis Informatika (Go-Jek)
- Regulasi prosedur pendirian
perusahaan
1.1 Bentuk - bentuk usaha
Gojek (sebelumnya ditulis GO-JEK)
merupakan perusahaan yang terdaftar di indonesia degan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, sebuah
perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Saat
ini, Gojek telah tersedia di 50 kota di Indonesia. Hingga bulan Juni 2016,
aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada
sistem operasi Android, dan telah tersedia di App Store. Gojek juga mempunyai
layanan pembayaran digital yang bernama Gopay. Layanan Gojek kini telah
tersedia di Thailand, Vietnam dan Singapura.
Pada perkembangannya GOJEK Indonesia telah resmi sebagai
perusahaan Penyedia Aplikasi yang beroperasi di 50 kota di Indonesia, termasuk
Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang,
Palembang, dan Balikpapan dengan rencana pengembangan di kotakota lainnya pada
tahun mendatang.34 Setiap daerah juga sudah memiliki kantornya masing-masing.
1.1 Prosedur- prosedur dan
legalitas
Sebagai perusahaan teknologi, GOJEK
memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP), Surat Izin Tempat Usaha ( SITU),
Surat Keterangan Do.misili
Perusahaan (SKDP), Tanda Daftar Perusahaan ( TDP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (
NPWP ).
Operator teknologi aplikasi selaku
pelaku usaha penghubung memerlukan izin untuk memperdagangkan barang dan jasa
yang dihubungkan melalui teknologi aplikasi. Hal ini mengingat tanggung jawab
atas perdagangan barang dan jasa tersebut ada pada produsen barang dan jasa.
Sebagai ilustrasi, Agoda tidak perlu memiliki izin usaha perhotelan, namun
hotel yang kamarnya dipesan melalui Agoda harus memiliki izin usaha perhotelan.
Seperti halnya traveloka.com Tidak perlu memiliki maskapai penerbangan, namun maskapai
penerbangan terdaftar sebagai perusahaan transportasi. Lain halnya dengan
bukalapak.com yang dimana penjual dan pembeli dipertemukan Untuk mempermudah
transaksi jual beli dan keamanan bukalapak.com sebagai pihak ketiga yang
menghubungi kan kedua belah pihak. Masalah yang timbul adalah ketika jasa yang
dihubungkan badan usaha penghubung melalui teknologi aplikasi ini tidak
memiliki izin usaha. Hal ini timbul di Indonesia dalam penyelenggaraan usaha
ojek, terutama yang melalui teknologi aplikasi seperti GOJEK dan grab bike.
Tidak diaturnya ojek sebagai kendaraan bermotor angkutan umum dalam bidang
transportasi Peraturan Perundang-Undangan tidak mengatur sepeda motor sebagai
kendaraan bermotor angkutan umum. Dalam hal ini GOJEK secara tidak langsung bertentangan
dengan Peraturan Perundang-Undangan.
Berdasarkan data lapangan yang
diperoleh, PT GOJEK INDONESIA mendapat SK Pengesahan :
AHU-0007172.AH.01.02.Tahun 2016 dengan pendirian perusahaan di bawah akta
notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn tertanggal 7 April 2016. Dalam hal ini
PT GOJEK INDONESIA adalah Perusahaan Penyelenggara Sistem Aplikasi.
2.
SDM & Organisasi
2.1.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Gojek Indonesia adalah Struktur Organisasi Fungsional, yaitu pembagian tugas yang dibagi kedalam kelompok fungsional yang terpisah. Berikut ini akan digambarkan struktur organisasi PT. Gojek Indonesia.
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Gojek Indonesia adalah Struktur Organisasi Fungsional, yaitu pembagian tugas yang dibagi kedalam kelompok fungsional yang terpisah. Berikut ini akan digambarkan struktur organisasi PT. Gojek Indonesia.
Struktur Organisasi Pusat PT. Gojek
Indonesia
(Sumber : www.go-jek.com, tahun 2016)
Struktur Organisasi PT. Gojek Indonesia
(Sumber : www.go-jek.com, tahun 2016)
2.2.
Deskripsi
& Spesifikasi Tugas
A.
Direktur Utama
−
Memutuskan dan menentukan
peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
−
Bertanggung jawab dalam
memimpin dan menjalankan perusahaan.
−
Bertanggung jawab atas
keuntungan dan juga kerugian yang dialami perusahaan.
−
Merencanakan serta
mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan
perusahaan.
−
Menentukan strategi untuk
mencapai Visi-Misi perusahaan.
−
Mengkoordinasi dan mengawasi
semua kegiatan perusahaan mulai dari bidang administrasi, kepegawaian hingga
pengadaan barang.
B.
Wakil Direktur
−
Membantu semua tugas direktur
utama yang merupakan wakil di masing-masing area.
C.
Manager IT
−
Mengembangkan dan menyusun
strategi dan rencana IT Go-Jek dalam hal mempermudah pekerjaan dan dalam
pelayanan kepada pelanggan.
−
Mengkoordinir dan mengelola
pendayagunaan software, hardware, brainware dan jaringan di bidang TIK untuk
mencapai kinerja optimum GoJek Indonesia.
−
Mengelola layanan perancangan
sistem komputerisasi dan program aplikasi perangkat yang terintegrasi.
−
Menyediakan data-data yang
diperlukan oleh bagian lain yang menyangkut IT.
D.
Manager Karyawan Front Office & Pemasaran
−
Melatih, menetapkan dan
mengevaluasi karyawan front office.
−
Memastikan bahwasanya
karyawan mengetahui sistem komputerisasi, ketika menerima keluhan secara
langsung atau via telepon dan standard operasional Go-Jek.
−
Menangani keluhan pelanggan
yang tidak bisa diselesaikan bawahannya.
−
Membuat lapran daftar
pelanggan.
−
Menjaga kedisiplinan petugas
kantor dengan memberikan sanksi dan peringatan bagi yang melanggar.
−
Merencanakan dan menetapkan
segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemasaran.
E.
Manager Akuntansi
−
Mengkoordinasi perencanaan
anggaran.
−
Mengembangkan format
pengajuan dan pertanggung jawaban keuangan.
−
Mengkoordinasi pelaksanaan
audit.
−
Melakukan sistem pencatatan
keuangan.
−
Bertanggung jawab terhadap
wakil direktur.
−
Merencanakan, mengendalikan
dan membuat keputusan atas semua aktivitas akuntansi.
−
Menerima laporan arus kas
keluar dan masuk ke perusahaan.
F.
Manager Ojek
−
Membuat kelompok-kelompok
driver ojek.
−
Mengkoordinir semua karyawan
driver ojek.
−
Selalu melakukan pengontrolan
di setiap lini pangkalan Go-Jek.
−
Bertanggung jawab kepada
wakil direktur atas semua karyawan pengemudi ojek.
G.
Karyawan
●
Bidang Programming :
−
Melaksanakan semua pekerjaan
yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang Programming.
−
Bertanggung jawab mengenai
program kepada manajer IT.
●
Bidang Web :
−
Melaksanakan semua pekerjaan
yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang Web.
−
Bertanggung jawab mengenai program
aplikasi maupun web go-jek.
●
Front office (CS. Administrasi & Pemasaran) :
−
Melaksanakan semua pekerjaan
front office yang ditetapkan oleh Manajer Front Office dan Administrasi.
−
Bertanggung jawab kepada
Manajer Front Office dan Administrasi.
●
Tukang Ojek :
−
Melaksanakan semua pekerjaan
yang ditetapkan oleh manajer bagian ojek.
−
Mengantarkan penumpang dan
pesanan sesuai dengan waktu ditetapkan dan menjaga hubungan baik dengan
pelanggan.
2.3.
Sistem Penggajian
Sistem penggajian pada driver Gojek
ini sebenarnya driver tidak digaji langsung oleh perusahaan Gojek, melainkan
driver Gojek akan mendapatkan fee dari orderan layanan yang masuk atau diterima
oleh driver tersebut. Orderan tersebut meliputi semua layanan yang ada di
aplikasi Gojek. Pada sistem ini juga Gojek memberlakukan 2 sistem tarif yaitu
sistem tarif di jam sibuk dan sistem tarif luar di jam sibuk. Sistem tarif pada
jam sibuk layanan Gojek dimulai pada pagi hari, lalu waktu makan siang dan sore
sampai malam hari. Sebagai contoh untuk tarif Gojek di jam sibuk Rp 2.500 per
Km. Lalu untuk sistem tarif diluar jam sibuk berlaku ketika pada jam jam yang
tidak ramai orderan, dengan tarif sekitar Rp 2.000 per Km.
Sistem bagi hasil Gojek dinilai
cukup menguntungkan. Karena selain mendapat penghasilan yang cukup besar dari
jam waktu yang tidak terikat, driver gojek juga mendapat bonus serta mendapat
jaminan asuransi kecelakaan. Salah satu kelebihan Gojek adalah sistem bonus
poin yang dimana wilayah sistem poinnya bisa berbeda-beda. Sistem poin ini
tentu sangat menguntungkan para driver Gojek dalam mendapat penghasilan
tambahan (bonus).
Tabel Skema Poin dan Bonus Driver
Gojek Jabodetabek Pada Bulan Juli 2019.
3.
Aspek Pemasaran
3.1.
Spesifikasi Jasa
3.1.1.
GO-RIDE
Pada layanan GO-RIDE, Anda akan mengantarkan Pelanggan dari tempat penjemputan ke tempat tujuan. GO-RIDE adalah pilihan transportasi yang memberikan kecepatan, kemudahan pemesanan, dan kemudahan menentukan tujuan pengantaran, dan yang terpenting adalah keamanan dan kenyamanan. Pelanggan akan memasukkan tempat penjemputan dan tujuan mereka ke dalam aplikasi ketika memesan layanan GO-RIDE, dengan jarak maksimum 30 km.
3.1.2. GO-FOOD
GO-FOOD adalah layanan pesan antar makanan dengan lebih dari 75.000 restoran yang terdaftar di aplikasi GO-JEK. Pada layanan GO-FOOD, Anda akan membelikan makanan yang dipesan oleh Pelanggan dan mengantarkannya ke lokasi Pelanggan sesuai dengan keterangan di aplikasi. Maksimal jarak pengantaran pada layanan GO-FOOD adalah 25 km.
3.1.3. GO-SEND
Pada layanan ini, Anda akan mengantarkan barang dari Pelanggan ke tempat tujuan sesuai dengan pemesanan di aplikasi. Anda dapat mengantarkan barang dalam satu area yang sama dengan maksimal berat barang 20 kg dan maksimal ukuran 70x50x50 cm.
3.1.4. GO-SHOP
GO-SHOP adalah layanan belanja yang memudahkan Pelanggan untuk membeli barang atau makanan di toko yang tidak terdaftar pada layanan GO-FOOD dan GO-MART dalam satu area yang sama. Lokasi pembelian dan pengantaran sesuai dengan yang tertera pada pemesanan Pelanggan di aplikasi. Maksimal jarak pengantaran dari tempat belanja ke lokasi Pelanggan yaitu 30 km.
Pada layanan GO-RIDE, Anda akan mengantarkan Pelanggan dari tempat penjemputan ke tempat tujuan. GO-RIDE adalah pilihan transportasi yang memberikan kecepatan, kemudahan pemesanan, dan kemudahan menentukan tujuan pengantaran, dan yang terpenting adalah keamanan dan kenyamanan. Pelanggan akan memasukkan tempat penjemputan dan tujuan mereka ke dalam aplikasi ketika memesan layanan GO-RIDE, dengan jarak maksimum 30 km.
3.1.2. GO-FOOD
GO-FOOD adalah layanan pesan antar makanan dengan lebih dari 75.000 restoran yang terdaftar di aplikasi GO-JEK. Pada layanan GO-FOOD, Anda akan membelikan makanan yang dipesan oleh Pelanggan dan mengantarkannya ke lokasi Pelanggan sesuai dengan keterangan di aplikasi. Maksimal jarak pengantaran pada layanan GO-FOOD adalah 25 km.
3.1.3. GO-SEND
Pada layanan ini, Anda akan mengantarkan barang dari Pelanggan ke tempat tujuan sesuai dengan pemesanan di aplikasi. Anda dapat mengantarkan barang dalam satu area yang sama dengan maksimal berat barang 20 kg dan maksimal ukuran 70x50x50 cm.
3.1.4. GO-SHOP
GO-SHOP adalah layanan belanja yang memudahkan Pelanggan untuk membeli barang atau makanan di toko yang tidak terdaftar pada layanan GO-FOOD dan GO-MART dalam satu area yang sama. Lokasi pembelian dan pengantaran sesuai dengan yang tertera pada pemesanan Pelanggan di aplikasi. Maksimal jarak pengantaran dari tempat belanja ke lokasi Pelanggan yaitu 30 km.
3.1.5. GO-MED
GO-MED, yang kini bekerja sama dengan Halodoc, merupakan layanan untuk Pelanggan yang ingin membeli obat, vitamin, dan kebutuhan kesehatan lainnya di apotek berlisensi yang sudah tersedia di layanan GO-MED. Pada layanan GO-MED, Anda akan membelikan dan mengantarkan obat atau kebutuhan kesehatan lainnya kepada Pelanggan, sesuai dengan pemesanan Pelanggan di aplikasi.
GO-MED, yang kini bekerja sama dengan Halodoc, merupakan layanan untuk Pelanggan yang ingin membeli obat, vitamin, dan kebutuhan kesehatan lainnya di apotek berlisensi yang sudah tersedia di layanan GO-MED. Pada layanan GO-MED, Anda akan membelikan dan mengantarkan obat atau kebutuhan kesehatan lainnya kepada Pelanggan, sesuai dengan pemesanan Pelanggan di aplikasi.
3.2.
Segmentasi Jasa
Segmentasi pasar adalah membagi
pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik
atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Pada dasarnya ada 2 pendeketan segmentasi
yaitu berdasarkan karakteristik konsumen dan berdasarkan respons konsumen.
Berikut ini adalah pendekatan segmentasi yang dilakukan oleg Go-jek Indonesia.
3.2.1.
Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen
a.
Demografi
dan Sosioekonomi: Dalam Segmentasi ini Go-jek membagi pasar menjadi beberapa
kelompok yaitu segmentasi Karyawan, Masyarakat Umum dan Mahasiswa juga pelajar.
b.
Psikografis:
Dalam hal segmentasi ini Go-jek membagi pasar dalam kelompok gaya hidup masyarakat
kota malang dimana tempat beroperasi Go-jek. Menengah kebawah dan menengah ke
atas.
c.
Geografi:
Dalam hal segmentasi ini Go-jek menentukan tempat beroperasi Go-jek ini di
kawasan Kota Jakarta. Karena merujuk awal adanya Go-jek itu di Kota Jakarta dan
untuk rilis di kota lain kita juga akan menfokuskan terlebih dahulu di dalam
kota Jakarta dan mungkin nantinya ketika bisa dibilang efektif akan kami
perluas sampai kota lainnya.
3.2.2.
Segmentasi Berdasarkan Karakteristik Konsumen
a.
Segmentasi
Manfaat: Awalnya konsumen berfikir mencari alat transportasi yang memberikan
banyak kemudahan dan manfaat maka dari itu Go-jek datang untuk menjawab itu
smeua buka hanya menyediakan jasa antar jemput tetapi juga personal shopping
dan kurir instan.
b.
Segmentasi
Pengguna: Dala hal ini Go-jek membagi pasar berdasarkan pengguna, dimana akan
mengidentifikasi mana yang termasuk pengguna berar, menengah dan ringan.
c.
Respon
Promosional: Go-jek memasarkan produknya menggunakan iklan di Radio dan awal
membuat event saat pembukaan Go-jek. Setelah itu akan mengidentifikasikan
konsumen berdasarkan bagaimana konsumen merespon bentuk-bentuk promosi yang
dilakukan Go-jek.
d.
Loyalitas:
Dalam hal ini segmentasi ini Go-jek akan membagi konsumen dalam 2 kelompok
yaitu konsumen Loyal dan kurang Loyal.
Setelah mengidentifikasikan
macam-macam segmentasi yang mungkin akan dipakai maka sekarang adalah memilih
dasar terbaik untuk segmentasi dari berbagai macam kelebihan dan kelemahan yang
telah didapatkan maka kami memilih dasar segmentasi untuk Go-jek ini adalah
sebagai berikut:
1.
Demografi
2.
Geografi
3.
Manfaat
4.
Loyalitas
3.3.
Analisis Situasi Pasar dan Pesaing
“Sekaranglah
evolusi Go-Pay dan layanan keuangan.” Sepenggal kutipan itu disampaikan Bos
Gojek Nadiem Makarim saat mengumumkan logo baru perusahaan. Tanggal 22 Juli
2019, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa resmi mengubah ikon pengemudi motor
bersinyal menjadi sebuah cincin berrongga dengan bulatan di tengahnya.
Bagi Nadim, langkah tersebut bukan hanya soal mengganti gambar Gojek. Ini adalah penanda evolusi dari penyedia jasa layanan ojek online menjadi superapp. Dan satu di antara jasa yang akan ditingkatkan yaitu layanan finansial. Gojek memang berhasrat meningkatkan inklusi keuangan di Asia Tenggara, langkah yang juga ditempuh pesaingnya, Grab.
Bagi Nadim, langkah tersebut bukan hanya soal mengganti gambar Gojek. Ini adalah penanda evolusi dari penyedia jasa layanan ojek online menjadi superapp. Dan satu di antara jasa yang akan ditingkatkan yaitu layanan finansial. Gojek memang berhasrat meningkatkan inklusi keuangan di Asia Tenggara, langkah yang juga ditempuh pesaingnya, Grab.
Menengok
ke belakang, hampir dua tahun terakhir Gojek memfokuskan pada pengembangan
Go-Pay. Hal itu terlihat dengan aksi akuisisi terhadap tiga startup layanan
teknologi keuangan lokal, yakni Kartuku, Midtrans, dan Mapan pada akhir 2017.
Nadiem lalu mengangkat pendiri Mapan, Aldi Haryopratomo, sebagai CEO Go-Pay.
Aldi dan Nadiem sama-sama alumni Universitas Harvard. “Misi kami sama,
membangun Indonesia dari bawah,” kata Aldi dalam wawancara khusus dengan
Katadata.co.id, awal tahun ini.
Ia
memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan usaha keuangan ekonomi mikro.
Pada 2009, Aldi membangun startup RUMA atau Rekan Usaha Mikro Anda untuk
menjangkau pedagang kecil yang berjualan pulsa listrik, telepon seluler, hingga
layanan cicilan kredit. Dari tangannya pula lahir Arisan Mapan yang memiliki
lebih dari 2,3 juta pengguna.
Saat
ini, menurut Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung,
perusahaan layanan on-demand seperti Gojek dan Grab berpeluang besar menggaet
pasar keuangan di Indonesia. Satu syarat telah terpenuhi. Kedua decacorn ini
memiliki mitra yang tersebar luas di nusantara. Selain itu, Gojek dan Grab
menyediakan beragam layanan yang digunakan sehari-hari seperti transportasi
atau berbagi tumpangan (ride-hailing), pesan-antar makanan, bayar tagihan, dan
lainnya. “Layanan keuangan tidak akan dipakai kalau tidak tahu digunakan di
mana. Akan bagus kalau bisa dimanfaatkan rutin,” kata dia kepada Katadata,
Selasa (23/7).
Sektor
keuangan merupakan pasar potensial karena masih banyak penduduk di Indonesia
yang belum memperoleh akses ke perbankan ataupun layanan finansial lainnya
(Lihat Databoks di bawah). Karena itu, Gojek dan Grab bisa menggarap pasar ini
untuk memperoleh untung.
3.3.1.
Siasat Gojek Menggaet Pasar Keungan
Di Indonesia, Gojek
memiliki Go-Pay. Perusahaan teknologi finansial (fintech) ini sudah menggaet
lebih dari 400 ribu mitra Go-Food dan 60 ribu penyedia layanan melalui platform
Gojek. Go-Pay melayani beragam pembayaran, mulai dari e-commerce, pulsa, bayar tagihan,
asuransi, hingga donasi. Pengguna Go-Pay mencapai 155 juta, atau sesuai dengan
jumlah unduhan aplikasi Gojek. Hingga saat ini, Gojek belum berencana
memisahkan Go-Pay dari platform-nya.
Nadiem sempat
menyampaikan, total transaksi (Gross Transaction Value/GTV) di platform-nya
mencapai US$ 9 miliar atau sekitar Rp 126 triliun pada 2018. Pencapaian itu
naik 13,5 kali dibanding 2016. Head of Corporate Communication Go-Pay Winny
Triswandhani mengatakan, sekitar setengah dari transaksi di platform Gojek menggunakan
layanan pembayaran dari Go-Pay. Transaksi di luar layanan aplikasi Gojek juga
tercatat tumbuh 25 kali sepanjang tahun lalu.
Go-Pay juga bekerja sama
dengan lebih dari 300 yayasan dan masjid untuk menyediakan layanan donasi
digital. “Donasi melalui Go-Pay naik 400 kali dari Juli 2018 hingga Juni 2019,”
kata Winny. Yang terbaru, Gojek menggandeng perusahaan asuransi teknologi alias
insurance technology (insurtech), Pasar Polis untuk merilis Go-Sure. Fitur itu
hadir dalam versi beta dan baru menawarkan produk asuransi perjalanan kepada
pengguna. Pada 2017, kedua perusahaan ini juga meluncurkan layanan asuransi
untuk mitra pengemudi yang diberi nama Go-Proteksi. Agustus tahun lalu,
PasarPolis memperoleh pendanaan seri A dari Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.
Hingga kini, Gojek belum
menyediakan layanan pinjaman kepada konsumen di platform-nya. Namun, Gojek
menggandeng fintech pinjaman (lending) PT Mapan Global Reksa (Findaya) untuk
menyediakan layanan cicilan (paylater). Di Thailand, Gojek beroperasi dengan
nama GET dan menawarkan layanan dompet digital GetPay. Pengguna bisa mengisi
ulang (top-up) melalui akun Kasikornbank Pcl dan Siam Commercial Bank (SCB).
Gojek pun memperoleh suntikan dana dari SCB. Bloomberg memberitakan,
berdasarkan informasi seorang sumber, kemitraan antarkedua perusahaan bertujuan
untuk membantu Gojek mengembangkan layanan keuangannya.
Decacorn Tanah Air itu
juga baru saja mendapat dana segar dari perusahaan pembayaran asal Amerika
Serikat (AS), Visa. Investasi tersebut masuk dalam putaran pendanaan seri F
yang tengah digalang Gojek. Tanpa merinci besaran investasi yang diperolehnya,
Gojek berencana menggunakan dana segar itu untuk mempercepat pertumbuhan
layanan pembayaran di Asia Tenggara. Sebagai bagian dari kesepakatan, Go-Pay
akan bekerja sama dengan Visa untuk menyediakan lebih banyak opsi pembayaran di
Asia Tenggara. Kedua perusahaan menilai potensi pasar regional sangat besar.
Ada banyak penduduk dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tidak
memiliki rekening bank (unbanked) atau belum terlayani (undeserved). Di
Filipina, Gojek memang belum bisa hadir karena ada hambatan dari sisi regulasi.
Namun, startup bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar itu berinvestasi ke penyedia
layanan dompet digital lokal berbasis blockchain, Coins.ph. Dengan begitu,
Go-Pay diharapkan bisa lebih dulu beroperasi di negara itu.
3.3.2.
Grab Lebih Dahulu Menyasar Pasar Keuangan di
Asia Tenggara
Di Indonesia, Grab memang belum memperoleh izin dari Bank Indonesia (BI)
untuk menyediakan layanan dompet digital GrabPay. Fitur keuangan ini hanya
sempat digunakan pada 2017 hingga pertengahan tahun lalu. Alhasil, Grab
menggandeng OVO guna menghadirkan sarana pembayaran. Meski begitu, Grab sudah
memperoleh akses lisensi uang elektronik (e-money) di Singapura, Thailand,
Vietnam, Filipina, dan Myanmar. Di Negeri Gajah Putih, Grab bekerja sama dengan
Kasikornbank Pcl menyediakan layanan pinjaman multiguna bagi konsumen dan mitra
pengemudi pada akhir Juli ini. Pada awal bulan ini, Grab mendapat dana segar dari
pemeringkat kredit konsumen asal Irlandia, Experian. Investasi ini merupakan
bagian dari putaran pendanaan seri H yang digalang Grab.
Decacorn asal Singapura ini memiliki unit bisnis di bidang keuangan,
yakni Grab Financial Group. Melalui kemitraan tersebut, kedua perusahaan akan
menggunakan teknologi dan analisis data untuk mempertajam cara Grab dalam
menyesuaikan layanannya dengan kebutuhan pengguna di negara berlambang Singa
itu. Grab Financial Group diluncurkan pada Maret 2018. Grab mencatat, pertumbuhan
transaksi bulanan layanan ini mencapai hampir lima kali lipat hingga akhir
tahun lalu. Perusahaan ini pun fokus mengembangkan tiga layanannya, yakni
pembayaran, perlindungan, dan pinjaman.
Head of Financial Services Grab Ankur Mehrotra menyebutkan, peluang
pasar bisnis keuangan ini 20 kali lebih besar dibanding layanan berbagi
tumpangan (ride-hailing). Sebab, ada sekitar 438 juta orang yang tidak memiliki
rekening bank di wilayah cakupan Grab, yakni Asia Tenggara. Karena itu, menurut
dia, peluang pasar bagi penyedia layanan keuangan di wilayah ini cukup besar.
Kendati peluang pasarnya besar, Grab menyasar lebih banyak konsumen dengan
menyediakan beragam layanan di Asia Tenggara. “Kami berbicara tentang 20 kali
bisnis berbagi tumpangan, dalam hal peluang pasar,” kata Ankur dikutip dari
Kr.Asia, Mei lalu.
Perusahaan penyediaan layanan on-demand ini
juga dikabarkan menjajaki kolaborasi dengan fintech pembayaran asal Tiongkok
Ant Financial (Alipay) dan dari Amerika Serikat (AS) Paypal. Kerja sama ini
kabarnya untuk memperkuat layanan keuangan Grab lewat Grab Financial Group.
TechCruch memberitakan, Alipay memang ingin memperluas pasar ke Asia Tenggara.
Apalagi, pembayaran secara digital di wilayah ini diperkirakan naik tiga kali
pada 2025. “Spin-out bakal dilakukan dalam beberapa bulan ke depan,” kata salah
seorang sumber yang dikutip TechCrunch, akhir Maret lalu.
Head of Grab Financial Ruben Lai
mengatakan, bahwa Grab bakal fokus memperkuat layanan keuangan pada 2019.
“Tahun ini adalah tentang menggandakan layanan keuangan dan benar-benar
mengeksekusi strategi tersebut,” kata Lai dalam sebuah wawancara di sela-sela
acara Money2020 di Singapura. Pada awal tahun ini, Grab juga menggandeng
ZhongAn Technologies International Group Limited untuk membentuk joint venture
marketplace asuransi digital di Asia Tenggara. Dengan begitu, konsumen bisa
lebih mudah mendapat produk asuransi dari aplikasi Grab.
ZhongAn Technologies International Group
Limited merupakan anak usaha dari perusahaan asuransi berbasis digital pertama
di Tiongkok, ZhongAn Online P&C Insurance Co., Ltd. “Peluncuran platform
asuransi ini bagian dari komitmen kami untuk menjadi everyday superapp
terkemuka di Asia Tenggara,” ujar President of Grab Ming Maa, pada Januari
lalu. Jika Gojek menggandeng Visa, Grab berkolaborasi dengan Mastercard pada
akhir tahun lalu. Kedua perusahaan ini bekerja sama menyediakan jasa kartu
kredit di Singapura dan Filipina pada awal tahun ini. Secara bertahap, layanan
ini akan diperluas ke seluruh wilayah operasional Grab di Asia Tenggara.
3.4.
Strategi Promosi
Dalam hal menarik
konsumen, Go-Jek melakukan berbagai macam strategi marketing. Salah satunya
dalam menentukan tarif. Kegiatan penentuan harga memainkan peranan penting
dalam proses bauran pemasaran. Keputusan penetapan harga sangat penting dalam
menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa dinilai oleh konsumen dan proses
pembangunan citra. Penentuan harga juga memberikan presepsi tertentu dalam hal
kualitas. Dalam hal ini Go-Jek menetapkan tarif yang cukup murah bagi pengguna
jasanya sehingga konsumen yang tadinya menggunakan ojek biasa kemudian beralih
ke Go-Jek.
Selain dari strategi
penetapan harga, pihak Go-Jek juga memanfaatkan perkembangan teknologi saat
ini. Salah satunya strategi dalam promosi jasa. Seperti penetapan media
periklanan menggunakan media internet, sosial, brosur, radio, direct selling,
event, media partner, dan juga melalui
tradisional marketing seperti publikasi dari mulut ke mulut. Go-Jek sendiripun
sudah sangat familiar dikalangan artis sehingga dalam hal ini pihak Go-jek juga
memanfaatkan artis sebagai brand ambassador untuk menarik konsumen.
Dari beberapa feedback
yang diterima, Go-Jek memberikan banyak manfaat bagi konsumen terlihat dari
berbagai macam fitur pelayanan yang ditawarkan pihak Go-Jek seperti GO-SEND,
GO-RIDE, GO-FOOD, GO-MART, GO-BUSWAY, GO-BOX, GO-CLEAN, GO-GLAM, GO-MESSAGE,
dapat dikatakan hal ini sangat memanjakan konsumen.
3.5.
Media Promosi Berbasis IT
Tentu saja agar sebuah perusahaan
yang baru berdiri dibutuhkan promosi yang besar-besaran jika ingin perusahaan
tersebut lebih dikenal khalayak, beginilah perusahaan gojek mengenalkan
perusahaannya sebagai berikut:
1.
Iklan di Youtube
Gojek juga menaruh berbagi iklan nya
pada bebearap konten youtube sebagai tujuan pemasaraan
2.
Iklan di Apps Android
Juga tidak ketinggalan penaruhan iklan pada layanan pasar
aplikasi ( appstore dan play store ) yang biasa muncul pada jendela laman baik
di handpone ataupun pc sebagai sarana pemasaran
Komentar
Posting Komentar